Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan
yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalh manusia dan
kebudayaan. Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai
pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris
“The Humanities”. Istilah Humanities berasal dari bahasa latin humanus yang
bisa diartikan manusia, berbudaya dan halus.
Dalam pengleompokan ilmu pengetahuan, Ilmu Budaya
Dasar termasuk dalam kelompok pengetahuan budaya. Prof, Dr. Harsya Bachtiar
mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar
yaitu : Ilmu-Ilmu Alamiah (Natural Science) Tujuan Mengetahui keteraturan yang
terdapat di alam semesta. Proses Pengkajian : Menggunakanmetode ilmiah dengan
cara menentukan hukum yang berlaku, lalu dibuat analisis untuk menentukan
kualiatas. Hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat
prediksi. Hasil penelitiannya 100% benar atau 100% salah. Yang Termasuk
Kelompok IniAstronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
Manusia dan Cinta Kasih
Cinta
adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau
sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau
cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih
dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai
dengan menaruh belas kasihan.
Terdapat perbedaan antara cinta dan
kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan
kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang
dicintai. Cinta samasekali bukan nafsu.
Perbedaan antara cinta dengan
nafsu adalah sebagai berikut:
- Cinta bersifat manusiawi
- Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
- Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Cinta juga selalu menyatakan unsur - unsur dasar tertentu yaitu:
- Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
- Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
- Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
- Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.
Menurut Dr. Salito W. Sarwono dalam
artikel yang berjudul Segitiga Cinta , bukan cinta segitiga dikatakan bahwa
cinta yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:
- Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
- Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar namapanggilan.
- Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling mencium, merangkul dan sebagainya.
Dra. Kartini Kartono dalam bukunya
Psikologi Abnormal & Pathologi Seks mengemukakan bahwa wanita dan pria
dapat disebut normal dan dewasa bila mampu mengadakan relasi seksual dalam
bentuk normal dan bertanggung jawab, hubungan seks yang normal mengandung
pengertian bahwa hubungan tersebut tidak menimbulkan efek dan konflik psikis
bagi kedua belah pihak serta tidak bersifat paksaan. Sedangkan untuk yang
bertanggung jawab adalah bahwa kedua belah pihak menyadari konsekuensinya dan
bertanggung jawab terhadapnya. Misalnya, mau menikah dan memelihara anak yang
menjadi hasil relasi seksual yang dilakukan.
KASIH SAYANG
Erich Fromm (1983:54) dalam bukunya
Semi Mencintai mengemukakan tentang adanya macam macam cinta, yaitu:
- Cinta Terhadap Allah
- Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA.
- Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya.
- Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang.
- Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. CInta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
Sumber:
http://ilyashasan.blogspot.com/2012/01/manusia-dan-cinta-kasih.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar